MINANGTIME.COM, PANDEGLANG - Adik saya tanggal 21 november 2021 keluar lingkungan ponpes utk beli nasi uduk dengan 1 org temannya dan tdk hadir jama'ah sholat isya di pondok.
Mendapatkan hukuman dari pihak pengurus kamar (santri kelas 1 SMA) dengan push up 150 kali, sembari push up ditendang kepalanya sampe kena matanya. Kalian injak perut dan punggungnya. Belum puas? Kalian tutup mata dan badan dia dengan selimut, kalian seret ke pojok lemari & kalian pukuli badannya dengan bambu. Dia kesakitan, dia sudah teriak2 minta ampun. dia tidak ingat berapa kali dia dihantam pukulan. Yang dia tau, dia hanya kesakitan dan ketakutan.
Tapi kalian tetap pukuli dia seperti setan.
Kenapa kalian tidak ganti hukumannya dengan hafalan surat2 Al-Qur'an?
bersih-bersih di lingkungan pondok?
Atau apapun kegiatan yg mendidik.
Memang apa yg sudah adik saya lakukan?
Malingkah?
Melakukan tindak asusila kah?
Dia hanya lapar, dan membeli nasi uduk ke luar dgn 1 org temannya. Dia masih anak2. Dia bisa melakukan kesalahan.
Dan parahnya,
kita pihak keluarga tdk akan tau apa yg sudah terjadi pada adik kami kalau ibu tidak mengirimkan makanan sorenya.
Apa salahnya menghubungi kami?
bahkan, dalam keadaan babak belur dan tertekan seperti ini tidak juga adik kami langsung dibawa ke puskesmas/klinik terdekat.
Semoga adik kami tercinta bisa mendapatkan keadilan.
Kami sudah bawa masalah ini ke ranah hukum.
Kami sedang menunggu proses hukum.
Apa yg saya utarakan, bukan bentuk ujaran kebencian. ini nyata adanya.
Saya hanya butuh keadilan.
Cukup adik saya yg mengalami hal seperti ini.
Jangan sampai citra pondok yg mulia dinodai oleh hal-hal yg tidak manusiawi. Karena selain kami, banyak org tua di luar sana yg menitipkan anaknya dibimbing dan dibina oleh pondok pesantren. Tujuannya hanya satu, mempunyai seorang anak sholeh & berakhlak mulia.
satu lagi.
Luka fisik bisa sembuh. Tapi psikisnya saat ini sudah kalian rusak. Biadab.
Penulis : Limbad
@infopandeglang
@infoserang
@inforangkasbitung
@kabar_banten
@bantenraya
@bantennews.co.id
@dindikbudprovbanten
@dindikbudbanten
@irnadimyati