Pemkab Pasaman Barat Usulkan 6,3 Hektare untuk Pembangunan Sekolah Rakyat


POLITIKSUMBAR – Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, mengusulkan lahan seluas 6,3 hektare kepada pemerintah pusat untuk dijadikan lokasi pembangunan Sekolah Rakyat (SR). Lahan tersebut terletak di Padang Tujuh, dekat Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Perhubungan, serta merupakan aset milik Pemkab Pasaman Barat.

Penjabat Sekretaris Daerah Pasaman Barat, Doddy San Ismail, menyampaikan bahwa pihaknya saat ini masih menunggu survei dari Kementerian Sosial terkait lokasi yang diusulkan.

“Proposal pembangunan Sekolah Rakyat telah kami ajukan ke pemerintah pusat. Semua dokumen pendukung sudah lengkap, tinggal menunggu proses survei dari kementerian,” ujarnya di Simpang Empat, Senin (tanggal tidak disebutkan).

Doddy berharap proses survei dapat segera dilakukan agar kepastian pembangunan bisa segera diperoleh. Ia menekankan bahwa keberadaan Sekolah Rakyat sangat penting untuk membantu anak-anak dari keluarga kurang mampu di daerah tersebut.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Pasaman Barat, Randy Hendrawan, menjelaskan bahwa dalam proposal tersebut diajukan permintaan pembangunan dua rombongan belajar yang mencakup total 36 ruang kelas.

“Rinciannya, 18 ruang kelas untuk jenjang sekolah dasar, 9 ruang untuk SMP, dan 9 ruang untuk SMA,” jelasnya.

Randy menambahkan bahwa program Sekolah Rakyat ini merupakan inisiatif Presiden Prabowo Subianto yang ditujukan khusus untuk anak-anak dari keluarga miskin yang termasuk dalam Data Tunggal Sosial dan Ekonomi (DTSEN), terutama kelompok desil 1 dan 2.

“Sekolah ini akan diselenggarakan secara gratis dan dilengkapi dengan fasilitas asrama serta sarana umum lainnya,” tambahnya.

Program Sekolah Rakyat merupakan konsep pendidikan berasrama yang bertujuan untuk memberikan akses pendidikan berkualitas kepada anak-anak dari keluarga pra-sejahtera. Presiden Prabowo menekankan bahwa program ini bukan hanya pembangunan fasilitas pendidikan, tetapi langkah strategis dalam memberdayakan masyarakat miskin.

Dengan pendekatan pendidikan yang gratis, terpadu, dan berasrama, lulusan Sekolah Rakyat diharapkan tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki karakter kuat dan kepemimpinan untuk menjadi agen perubahan dalam mengangkat kesejahteraan keluarganya dan memutus rantai kemiskinan.