POLITIKSUMBAR, Pasaman Barat— Aliansi Mahasiswa Pasaman Barat (AMPB) menyoroti persoalan sampah yang kian menggunung di lingkungan perkantoran pemerintah daerah Pasaman Barat, Kamis (16/10).
Kondisi memprihatinkan ini dinilai sebagai bukti nyata ketidakseriusan dan kegagalan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dalam menjalankan tugasnya sebagai garda terdepan pengelolaan kebersihan dan lingkungan.
Menurut AMPB, ketidakmampuan DLH Pasaman Barat dalam menata sistem pengelolaan sampah mencerminkan lemahnya perencanaan, pengawasan, dan tanggung jawab moral terhadap lingkungan. Padahal, kebersihan merupakan indikator penting yang mencerminkan citra pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan yang baik.
“Ironis, kantor pemerintahan yang seharusnya menjadi contoh kedisiplinan justru memberi teladan buruk. DLH tidak bekerja, seolah tutup mata terhadap fakta di lapangan bahwa area kantor pemerintahan berubah menjadi tempat pembuangan sampah,” ujar Koordinator AMPB.
AMPB menilai, kondisi ini menjadi bukti bahwa DLH lebih sibuk mengurus laporan dan kegiatan seremonial dibanding melakukan kerja nyata. Sampah dibiarkan membusuk di depan mata, sementara mereka masih berbicara tentang program lingkungan berkelanjutan.
Sebagai bentuk tanggung jawab moral, AMPB mendesak Bupati Pasaman Barat untuk mencopot Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pasaman Barat yang dinilai gagal menjalankan tugasnya.